Selasa, 15 September 2015

BILA SUAMI MEMBIARKAN ISTRINYA BERMAKSIAT


lanjutan...

Kecemburuan yang Nyaris Hilang

Cemburu ada yang terpuji dan ada yang tercela.
✔Adapun yang terpuji adalah kecemburuan seseorang ketika melihat kekasihnya berbuat yang tidak baik.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya cemburu ada yang dicintai Allah subhanahu wa ta’ala dan ada yang dibenci Allah…. Adapun cemburu yang dicintai Allah subhanahu wa ta’ala adalah cemburu dalam perkara yang mencurigakan, sedang cemburu yang dibenci Allah subhanahu wa ta’ala adalah cemburu pada perkara yang tidak mencurigakan.”
(HR. Ahmad, Abu Dawud, an-Nasai, dan dinyatakan hasan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Jami’ no. 2221)

↪Disebutkan dalam ‘Aunul Ma’bud Syarah Sunan Abi Dawud (7/320) bahwa cemburu dalam perkara yang mencurigakan, seperti seorang lelaki cemburu terhadap para mahramnya bila melihat mereka melakukan perbuatan yang diharamkan, termasuk yang dicintai Allah subhanahu wa ta’ala.

↪Adapun cemburu pada perkara yang tidak mencurigakan, seperti seorang cemburu kepada ibunya jika ia dinikahi oleh ayah tiri, demikian pula kecemburuan para mahramnya, yang seperti ini termasuk yang dibenci Allah subhanahu wa ta’ala. Sebab, apa yang Allah subhanahu wa ta’ala halalkan bagi kita, kita wajib meridhainya.

✅Allah subhanahu wa ta’ala juga cemburu bila hamba-Nya berbuat maksiat sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala cemburu dan sesungguhnya seorang mukmin itu cemburu. Kecemburuan Allah subhanahu wa ta’ala adalah jika seorang mukmin melakukan apa yang diharamkan Allah subhanahu wa ta’ala kepadanya.”
(HR. Ahmad, al-Bukhari, dan Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)

✏Ibnul Arabi rahimahullah menerangkan,
“Orang mukmin yang paling kuat cemburunya adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, beliau tegas dalam menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar dan melakukan pembalasan hukuman karena Allah subhanahu wa ta’ala. Beliau tidak peduli dalam hal ini pada celaan orang yang mencela.”
(Faidhul Qadir 2/387)

✏Al-Munawi rahimahullah berkata,
“Orang yang paling mulia dan paling tinggi tekadnya adalah orang yang paling cemburu. Seorang mukmin yang cemburu pada tempatnya telah mencocoki Allah subhanahu wa ta’ala pada salah satu sifat-Nya. Barang siapa mencocoki Allah subhanahu wa ta’ala pada salah satu sifat-Nya, sifat itu akan menjadi kendalinya dan akan memasukkannya ke (hadapan) Allah subhanahu wa ta’ala serta mendekatnya kepada rahmat-Nya.”
(Tuhfatul Arus, Istambuli, hlm. 387)

Seperti inilah bimbingan Islam yang sangat mulia.

❓Masih adakah kiranya arahan seperti ini pada hati-hati para lelaki di zaman sekarang?!

Sungguh, sulit didapatkan.

✂Justru kebanyakan mereka membawa istri atau anak-anak perempuannya ke jalan-jalan umum untuk dipamerkan dan membiarkan mereka membuka aurat di jalan-jalan hingga menjadi umpan para perampok kehormatan dan kesucian.

bersambung insya Allah...

http://asysyariah.com/bila-suami-membiarkan-istrinya-bermaksiat/

••••••••••••
syarhus sunnah lin nisaa`