Selasa, 10 November 2015

JANGAN HILANGKAN LAFADZ ˝BIN/IBN/IBNU˝ PADA NAMAMU

Al-Fawaaid

Berkata Asy-Syaikh Hamud At-Tuwaijiry rahimahullah:

Bab 32 dari Bentuk Tasyabbuh dengan Musuh-musuh Allah.

Menghilangkan lafadz "bin/ibn/Ibnu" pada nama nasab (silsilah keturunan)

Seperti perkataan mereka: Ahmad BIN Muhammad menjadi Ahmad Muhammad, atau yang semisalnya.

(Az-Zubair Al-Awwàm seharusnya Az Zubair bin Al 'Awwàm, Adnan Ibrahim seharusnya Adnan bin Ibrahim, 'Àisyah Shuhaib seharusnya 'Àisyah bintu Shuhaib, dst, -red )

Dan ini merupakan kebiasaan dari bangsa Eropa sejak berabad-abad lalu, dan telah diikuti oleh orang-orang yang taklid kepada mereka yang jumlahnya tak bisa dihitung lagi kecuali oleh Allah Ta'ala.

Dan mereka yang terfitnah dengan bertaklid kepada orang-orang Eropa telah menyelisihi Al-Qur'an dan As-Sunnah serta kaum muslimin sejak zaman sahabat sampai sekarang.

◯ Adapun bentuk penyelisihan mereka terhadap Al-Qur'an sebagaimana telah Allah Ta'ala sebutkan tentang 'Isa bin Maryam pada beberapa tempat dalam Al-Qur'an dengan 'Isa BIN Maryam, bukan 'Isa Maryam begitupula dengan Maryam bintu 'Imran.

Allah berfirman:

﴿وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا...﴾ [التحريم: 12] الآية

“dan Maryam Bintu 'Imran yang menjaga kehormatannya...” [At Tahrim: Ayat 12]

Allah Ta'ala tidak menyebut Maryam 'Imran tapi Maryam Bintu(i) 'Imran.

dan di dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam Hadits Qudsi Allah berfirman:

((لا ينبغي لعبدي أن يقول : أنا خيرٌ من يونس بن متى)).

“Tidaklah pantas bagi hamba-Ku untuk mengatakan 'saya lebih baik dari Yunus BIN Matta.”

◯ Adapun bentuk penyelisihan terhadap As-Sunnah.

♢ Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al Imam Ahmad, At-Tirmidziy dari Muththalib bin Abi Wada'ah rahimahullah berkata:

'Berkata Al 'Abbas; telah sampai pada beliau sebagian dari apa yang diucapkan oleh manusia, kemudian berkata; “kemudian beliau naik ke mimbar dan bersabda; "Siapa saya?" Mereka berkata: "Engkau adalah Rasulullah", beliau lalu bersabda: "Saya Muhammad BIN Abdillah BIN Abdul Muththalib."˝ [Al-Hadits]

Berkata At-Tirmidziy hadits ini Hasan.

♢ Dan di dalam "Al Musnad" dan "Shahih Bukhari" dari Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"(Hamba) Yang Mulia anak dari (hamba) Yang Mulia anak dari (hamba) Yang Mulia anak dari (hamba) Yang Mulia yaitu; Yusuf BIN Ya'qub BIN Ishaq BIN Ibrahim -'Alaihim As Shalatu was Salam-

♢ Dan di dalam As-Shahihain (Shahih Bukhari & Muslim) dari Mu'adz bin Jabal:

"Aku dibonceng oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang tak ada antara aku dan beliau kecuali semisal dudukan pelana dan berkata kepadaku: "Wahai Mu'adz bin Jabal"

Aku berkata: "Labbaika wa sa'daika yaa Rasulullah" (Saya penuhi panggilanmu dengan senang hati wahai Rasulullah), kemudian berjalan lagi beberapa waktu, kemudian berkata: "Wahai Mu'adz bin Jabal",

kemudian aku berkata: "Labbaika wa sa'daika yaa Rasulullah" (Saya penuhi panggilanmu dengan senang hati wahai Rasulullah)... [Al-Hadits]

♢ Juga di dalam As-Shahihain (Shahih Bukhari & Shahih Muslim) dan "Al-Musnad" dan "Jàmi'ut Tirmidziy" dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash radhiyallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Ambillah oleh kalian bacaan Al-Qur'an dari 4 (Empat) orang: dari 'Abdullah bin Mas'ud, Sàlim maula Abu Hudzaifah dan Mu'àdz bin Jabal dan 'Ubay bin Ka'ab."

dan hadits-hadits yang serupa seperti yang saya sebutkan di atas sangatlah banyak, dan tidak pernah diriwayatkan bahwa Nabi menghilangkan lafadz "Ibn"/"bin" pada nasab, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk beliau,

dan telah shahih dari beliau bahwasanya beliau bersabda: "petunjuk kami menyelisihi petunjuk mereka, yakni para musyrikin. [Diriwayatkan oleh Al Hakim dalam "Mustadrak"nya]

Dan bentuk penyelisihan kaum muslimin sejak dahulu sampai sekarang tidaklah tersembunyi bagi para penuntut ilmu, dan kaum muslimin tidaklah mengetahui akan penghapusan lafadz "bin/ibn" pada nasab karena percampuran mereka dengan orang-orang Eropa yang akhirnya menjadikan fitnah kepada orang-orang yang bodoh dengan bertaklid kepada mereka dan mengikuti kebiasaan-kebiasaan mereka selangkah demi selangkah.

Sumber: [Al-Idhah wat Tabyin lima Waqa’a fihi al-Aktsarun min Musyabahatil Musyrikin karya Syaikh Hamud at-Tuwajiri, hlm 215-218]

✍ WA SaLaM | Diterjemahkan secara ringkas dari:http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=125204

◯ ♢ ◯ ♢ ◯ ♢ ◯ ♢ ◯ ♢ ◯
Edisi: مجموعة الأخوة السلفية ✧[-✪MUS✪-]✧

:: Channel Telegram ::
https://telegram.me/ukhuwahsalaf