Senin, 12 Oktober 2015

MENGENAL LEBIH DEKAT PENANGGALAN ISLAM


〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Sejarah Penanggalan / Kalender Islam

Pada bulan Rabi’ul Awal  tahun 16 H, Umar bin Al Khaththab Radhiyallahu ‘anhu memulai pencatatan penanggalan Islam, dan beliau adalah orang yang pertama memulai pencatatan tersebut.

Sebabnya adalah pada suatu hari Umar diberikan suatu dokumen/ akte pencatatan hutang piutang antara seorang pemuda dan yang lainnya, yang akan jatuh tempo pada bulan Sya’ban, maka Umar bertanya; Sya’ban yang mana? Apakah Sya’ban tahun ini? Atau tahun sebelumnya, atau tahun sesudahnya?

Mengingat pentingnya perkara ini, Umar segera mengumpulkan kaum muslimin untuk meminta  pendapat mereka, dan mengatakan : “Buatlah sesuatu yang  bisa membuat manusia mengetahui kapan mereka akan membayar  dan menerima hutang piutang mereka!”

Sebagian mereka menyarankan untuk membuat tanggal seperti orang-orang Persia, yang mana mereka membuat penanggalan dengan berpatokan pada kematian raja-raja mereka, setiap kali seorang raja mati, maka pencatatan yang baru akan dimulai sesuai dengan naiknya raja yang baru. Akan tetapi mayoritas mereka tidak menyukai cara ini.

Sebagian lagi mengusulkan agar dibuat penanggalan sesuai dengan perhitungan Romawi, dari raja Iskandar (Alexander), namun pendapat ini juga tidak mereka sukai, sebagian lagi mengusulkan, buatlah penanggalan yang dimulai sejak lahirnya Nabi, sebagian lagi mengatakan, sejak diutusnya Nabi.

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu mengusulkan agar membuat penanggalan yang dimulai sejak hijrah Nabi dari Makkah ke Madinah, karena jelasnya perkara ini bagi semua orang, dan lebih jelas daripada hari lahir dan hari diutusnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam.

Pendapat ini dianggap baik oleh Umar dan para shahabat yang lain, sehingga Umar memerintahkan untuk membuat penanggalan / kalender Islam yang dimulai sejak hijrah Nabi dan dimulai dengan bulan Muharam.

Sebagian ulama, seperti Al Imam Malik menganggap awal tahun adalah Rabi’ul awal, karena pada bulan itulah Nabi sampai ke Madinah. Akan tetapi jumhur ulama berpendapat awal tahun adalah pada bulan Muharam, karena ini lebih sesuai, karena bulan Muharam adalah bulan awal perhitungan Arab.
(lihat Al bidayah wan nihayah 73-74/7).

Maka dimulailah pada tahun itu (16 tahun setelah hijrah Nabi) pencatatan penanggalan Islam yang diawali semenjak hijrah Nabi kita MuhammadShalallahu ‘alaihi wasallam hingga sampai masa kita sekarang  1435 Hijriah.

Demikanlah Umar & para shahabat mereka mengetahui bahwa Islam mempunyai ciri khas tersendiri yang tidak bisa disamakan dengan umat lain dalam berbagai sisi, sebagai umat yang terbaik yang pernah ada diantara manusia.

Insya ALLAH Bersambung

◈□◈□◈□◈□

sumber: darussalaf.or.id

◈□◈□◈□◈□

Kajian Ilmiah Bontang