Rabu, 07 Oktober 2015

NASEHAT SINGKAT UNTUK ISTIQOMAH & TIDAK TERTIPU DENGAN SILAUNYA DUNIA


Disampaikan Oleh:
Al-Ustadz Usamah bin Faishal Mahri -hafidzahullah-

Sesi Tanya Jawab | Ukhuwah Imaniyah dan Realisasinya Melalui Ta’awun di Atas Al-Haq | Ma'had Darussunnah Jeneponto | Sabtu, 19 Dzulhijjah 1436H ~ 03.10.2015M Link: http://bit.ly/1LuB4eF (Versi Full 24 Kbps)

                                  ✺ ✺ ✺

P E R T A N Y A A N

Mohon nasehat singkatnya agar kita senantiasa ISTIQOMAH dan tidak tertipu dengan “Silaunya Dunia”.

J A W A B A N

Kalau nasehat singkat adalah;

[1] Hendaknya kamu dekat selalu dengan ILMU dan MAJELIS ILMU

Kata Imam Sufyan rahimahullah: “Dunia itu isinya semua GELAP kecuali Majelisnya para Ulama (Majelis Ilmu).”

Dunia, Allah sering menyebutkan atau memperumpamakan seperti AIR.

« إِنَّمَا مَثَلُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ ... »

“Beri contoh kehidupan dunia itu seperti AIR yang Kami turunkan dari langit...” [Surat Yunus: 24]

Kata Qurtubi rahimahullah dalam tafsirnya: “Kenapa dalam beberapa ayat Allah sebutkan dunia itu seperti AIR? Apa persamaannya?

Ada beberapa;
- [1] AIR, kalau kamu ambil seperlunya = Barokah, Manfaat. Tapi jika itu berlebihan = yang bencana. Kamu perlu air untuk minum, mandi, cuci-cuci, siram-siram tanaman = Barokah, manfaat dalam kehidupanmu. Tapi jika itu berlebih = yang ada adalah kebanjiran, yang ada adalah Tsunami .. air semuanya kematian yang ia bawa, bukan lagi kehidupan ketika ia melampaui batas. Begitulah dunia!
- [2] AIR,  orang yang selalu dekat, bergelut dengannya tidak akan selamat dari sifatnya yang membasahi. Ini akan basah semua, becek semua = pakaianmu, tubuhmu, maknanya kamu kedinginan. Begitulah dunia! Kalau kamu terus bergelut dengannya (dunia, pen), dekat dengannya jauh dari ilmu, jauh dari agama, kamu tidak akan selamat dari sifatnya yang menjauhkan kamu dari Allah, yang melalaikan kamu dari akherat.
- [3] AIR, sifatnya tidak bisa berhenti. Mengalir, jalan. Kapan dia datang, kapan dia pergi. Kapan dia masuk, begitu juga kapan dia keluar. Wa haakadza! Begitu pula dunia! Berputar ngak bisa berhenti. Ya Allah tadi siang kamu baru dapat keuntungan (jualan dan yang semisalnya) 100 ribu misalnya, baru pegang 100 ribu, masuk rumah langsung istrimu ... pampers anakmu habis kamu keluar beli pampers.. Anakmu sakit minta obat, berasnya habis sembako keluar ini uang. Kapan kamu terima, kapan itu pula kamu harus keluar.

Imma kamu yang meninggalkannya atau kamu yang ditinggalkan. Hanya itu pilihannya! Kamu meninggalkan dunia (Mati), hartamu tidak kamu bawa. Atau kamu yang ngak mati, dunia itu yang meninggalkan kamu. Subhanallah, banyak bentuknya. Ditipu orang, dicuri, kebakaran, ada sajalah .. ngak akan tetap terus sama kamu, kamu pegang. Ngak mungkin! Begitulah dunia!

Maka orang yang menyadari itu, tidak akan mahu terlena dan tertipu olehnya (dunia, pen), seperti AIR.

« وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى »

“Akherat itulah pengakhiran yang lebih baik dan kekal baginya.” [Al-A’laa: 17]

Itulah yang dia pentingkan segala-galanya;
- Ilmu,
- Agamanya,
- Syari’atnya,
- Sunnah Rasulnya,
... yang dia utamakan.

Ada orang, orang cuman dua [2];
- [1] Dia diperbudak oleh dunianya. Dunia itu yang seakan tuan baginya sehingga dia tersiksa seperti budak. Kerja siang, malam. Ngak kenal waktu untuk istirehat. Sibuk, capek, ini, itu.. walaupun dia mungkin kaya raya tapi tersiksa. Dia yang melayani dunianya. Dia sebagai pelayan. Melakukan ini, melakukan itu, ke sana, ke mari, ini, itu ... maka dia tertipu oleh dunianya!
- [2] Sebaliknya, dunia itu yang melayani dia, menjadi pembantunya. Dia tenang! Dilayani oleh dunianya. Dia nikmati hidupnya, bersama anak istrinya, ibadah kepada Allah .. dunia tinggal melayani dia.

Makanya Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan,

« مَنْ كاَنَتِ الْأَخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ، وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ؛ ... »

“Siapa yang menjadikan akhirat sebagai maksud dan tujuannya, niscaya Allah subhanahu wa ta’ala akan menjadikan kekayaannya dalam hatinya dan Allah akan mengumpulkan urusannya yang tercerai-berai, bersamaan dengan itu dunia datang kepadanya dalam keadaan hina dan rendah; ...” [HR. at-Tirmidzi, dihasankan dalam ash-Shahihah no. 949]

... dunia, kadang orang didatangi dunia dalam keadaan dia di rumahnya. Ngak ke mana-mana. Ada tawaran pekerjaan. Ada keuntungan ini, itu ... sementara yang lain harus lari ke sana, ke mari, harus ini, itu ... banting keringat, peras tulang, masih juga belum mendapati target yang dia inginkan. (Sementara, pen) Yang ini tinggal tenang, dilayani oleh dunia…  rizq,  Allah mudahkan kepadanya.

Intinya;
- ILMU banyak membantu seseorang.
- AGAMA membantu dia untuk mendapatkan rizkinya.

Makanya Allah subhanahu wa ta’ala katakan:

« وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى »

“Perintahkanlah keluargamu untuk mengerjakan shalat dan bersabarlah dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” [Thaha: 132]

... menunjukkan salah satu pintu terpenting dari pintu-pintu rizki adalah;
- mengamalkan agama,
- dekat dengan agama,
- akheratmu,

☝satu konteks ayat ini, perintahkan sholat, sabar, lalu Allah katakan rizki Kami yang tanggung, Kami yang beri. Ada isyarat kalau kamu perhatian kepada agamamu, belajar, ilmu, ibadah, amal sholeh, rizki akan Allah mudahkan untukmu.

Waffaqallahul jamii’ lima yuhibbu wa yardho, Washalatu wassalamu ‘ala rasulillah. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

                                  ✺ ✺ ✺

Silahkan unduh di:
http://bit.ly/1GtQwA7
(1,84 MB) - durasi [10:06]

____________________
مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
✆ WA Forum Berbagi Faidah [FBF]  | www.alfawaaid.net